Posts

Dibawah Bendera Revolusi DI MANAKAH TINJUMU ?

Image
DI MANAKAH TINJUMU  ? DI MANAKAH KEKUATAN YANG MENGHANCURKAN SEGALA HAL YANG MELAWAN? OK Gelijk de grote ocectan  doordron­ gen is van het, zout, zo is mijn leer  doordrenkt van  de geest der bevrijding. [1] Huila Vagga Dalam  “Suluh Indonesia  Muda” nomor tiga, maka Ir. J. ada membentangkan pendapat - pendapatnya tentang problim a g r a r i a, yakni soal bagaimana kita bisa menolong rakyat tanah Jawa dari kemelaratan yang bertambah-tambah haibatnya itu, dan yang terjadi oleh karena makin lama makin banyaklah jumlah rakyat yang memakan hasilnya tanah Jawa itu. Bertambah-tambahnya penduduk itu adalah terjadi oleh karena jumlah orang meninggal dunia saban tahunnya ada lebih kecil daripada jumlah orang yang dilahirkan; dan oleh sebab bertambahnya rakyat ini tidak diikuti oleh tambahnya hasilnya bumi yang sepadan, maka niscayalah makin lama makin kecil sahaja bagian masing-masing orang dalam pembagian rezeki tanah Jawa itu. Adapun banyaklah ...

Dibawah Bendera Revolusi "Islamisme, KeIslaman"

Image
Islamisme, Ke-Islam-an! [1] Sebagai fajar sehabis malam yang gelap-gulita, sebagai penutup abad-­abad kegelapan, maka di dalam abad kesembilanbelas berkilau-kilauanlah di dalam dunia ke-Islam-an sinarnya dua pendekar, yang namanya tak akan hilang tertulis dalam buku-riwayat Muslim;  Sheikh Mohammad Abdouh,  Rektor sekolah-tinggi Azhar, dan Seyid  Jamaluddin El Afghani –  dua panglima Pan-Islam-isme yang telah membangunkan dan menjunjung rakyat-rakyat Islam di seluruh benua Asia daripada kegelapan dan kemun­duran. Walaupun dalam sikapnya dua pahlawan ini ada berbedaan sedikit satu sama lain – Seyid Jamaluddin El Afghani ada lebih radikal dari Sheikh Mohammad Abdouh – maka merekalah yang membangunkan lagi kenyataan-kenyataan Islam tentang politik, terutama Seyid Jamaluddin, yang pertama-tama membangunkan rasa-perlawanan di hati sanubari rakyat­-rakyat Muslim terhadap pada bahaya imperialisme Barat; merekalah terutama Seyid Jamaluddin pula, yang mula-mula me...

Di Bawah Bendera Revolusi (Nasionalisme Kebangsaan)

Image
Nasionalisme! Kebangsaan! [1] Dalam tahun 1882 Ernest Renan telah membuka pendapatnya tentang faham “bangsa” itu. “Bangsa” itu menur Bukannya jenis (ras), bukannya bahasa, bukannya agama, bukannya persamaan butuh, bukannya pula batas-batas negeri yang menjadikan “bangsa” itu. ut pujangga ini ada suatu nyawa, suatu azas-akal, yang terjadi dari dua hal: pertama-tama rakyat itu d u l u n y a harus bersama-sama menjalani satu riwayat; kedua, rakyat itu sekarang harus mempunyai kemauan, keinginan hidup menjadi satu. Dari tempo-tempo belakangan, maka selainnya penulis-penulis lain, sebagai Karl Kautsky dan Karl Radek, teristimewa O t t o  B a u e r  lah yang mempelajari soal “bangsa” itu. “Bangsa itu adalah suatu persatuan perangai yang terjadi dari persatuan hal-ikhwal yang telah dijalani oleh rakyat itu”, begitulah katanya. Nasionalisme itu yalah suatu iktikad; suatu  keinsyafan  rakyat, bahwa rakyat itu ada satu golongan, satu “bangsa”! Bagaimana j...