Kumpulan Hasil Kongres GMNI
KUMPULAN HASIL KONGRES GMNI
By: Komisaris GmnI Al-Qolam
Merdeka....
KONGRES
I
Berlangsung
pada tanggal 23 Maret 1954, atas restu dari Presiden Ir. Soekarno,
dilasanakannya Kongres I GMNI di Surabaya. Kemudian ditetapkannya sebagai Hari
Jadi GMNI (Dies Natalis) yang menjadi hari peringatan sampai sekarang.
Dalam
kongres ini, yang menjadi materi pokok yaitu hasil-hasil kesepakatan antara
tiga pimpinan organisasi yang berfusi. Selain itu untuk menetapkan personal
pimpinan di tingkat pusat.
KONGRES II
Dilaksanakan di Bandung pada tahun
1956 dengan haril sebagai berikut:
1.
Konsolidasi internal
organisasi
2.
Meningkatkan kualitas
GMNI dengan mendirikan cabang-cabang baru di seluruh wilayah NKRI
3.
Sebagai ketua pimpinan
nasional GMNI tetap M. Hadiprabowo
KONGRES III
Dilaksanakan di Malang pada tahun 1959 dengan haril sebagai berikut:
1.
Evaluasi pesatnya perkembangan
cabang-cabang GMNI di Jawa, Sumatra, dan wilayah-wilayah lain
2.
Pengembangan
cabang-cabang baru GMNI di seluruh Kabupaten / Kota yang ada perguruan
tingginya
3.
Perubahan manajemen
organisasi dari bentuk DPP menjadi Presidium
4.
Ketua Presidium adalah
M. Hadiprabowo
Konperensi Besar GMNI
di Kaliurang tahun 1959
Bung karno memeberikanpidato sambutan dengan judul “Hilangkan Sterilitiet dalam Gerakan Mahasiswa !”.
Diteguhkannya kembali Marhaenisme sebagai asas perjuagan organisasi.
KONGRES IV
Digelar tahun 1962 di Jogjakarta, dengan hasilnya:
1.
Peneguhan eksistensi
organisasi dalam realitas sosial politik dan masalah kemasyarakatan
2.
Kepengurusan Presidium
antara lain: Bambang Kusnohadi (ketua), Karjono (sekjen), John Lumingkewas,
Waluyo, dll.
Konperensi Besar di
Jakarta 1963
Bung Karno memeberikan
amanat yang pada intinya meminta GMNI untuk lebih menegaskan ideologi
Marhaenismenya.
Konperensi Besar di
Pontianak 1965
Kongres V direncanakan berlangsung di Jakarta, tetapi batal akibat adanya
GESTOK. Untuk itu konsolidasi organisasi dipindahkan ke Pontianak melalui forum
Konperensi Besar, dengan hasil menetapkan kerangka program perjuangan dan
program aksi bagi pengabdian masyarakat.
KONGRES V
Berlangsung tahun 1969 di Salatiga. Terjadi perdebatan sengit di dalam kongres
akibat infiltrasi dari rezim penguasa Orde Baru. Hasilnya: mengesahkan
kepemimpinan nasional GMNI berupa DPP dengan ketua Soeryadi dan Sekjen Budi
Hardjono.
KONGRES VI
Dilaksanakan tahun 1967 di Ragunan jakarta dengan tema pengukuhan kembali
independensi GMNI serta persatuan dan kesatuan dan sekaligus konsolidasi
organisasi. Hasil kongres ini adalah :
1.
Penyatuan faksi yang
ada di GMNI
2.
Rekonsiliasi
dengan power sharing untuk mengisi struktur kepemimpinan
nasional
3.
Pernyataan
independensi GMNI
4.
Pimpinan nasional
berbentuk Presidium dengan kepengurusan sebagai berikut: Sudaryanto, Daryatmo
Mardiyanto, Karyanto, Wisnu Subroto, Hadi Siswanto, Rashandi Rasjad, Teuku
Jamli, Viktor S Alagan, Alwi F. AS, Emmah Mukaromah, Agung Kapakisar, Sunardi
GM, Semedi.
KONGRES VII
Dilaksanakan di Medan
tahun 1979, hasilnya adalah:
1.
Konsolidasi organisasi
dan konsolidasi ideologi secara optimal
2.
Marhaenisme sebagai
asas organisasi tidak boleh diubah
3.
Penegasan independensi
GMNI
4.
Presidium dengan
anggota: Sutoro SB (Sekjen), Daryatmo Mardiyanto, Lukman Hakim, Sudaryanto,
Kristiya Kartika, Karyanto Wirosuhardjo.
KONGRES VIII
Berlangsung 1983 di Lembang, Bandung, dengan pengawalan ketat dari aparat
keamanan. Kepengurusan Presisium hasil kongres ini adalah: Amir Sutoko
(Sekjen), Suparlan, Sudiman Kadir, Suhendar, Sirmadji Tjondropragola, Hari
Fadillah, Rafael Lami Heruhariyoso, Bismarck Panjaitan, Antonius Wantoro.
KONGRES IX
Berlangsung di
Samarinda tahun 1986. Kepengurusan Presidium hasil kongres ini adalah: Kristiya
Kartika (Ketua), Hairul Malik (Sekjen), Sudirman Kadir, Sunggul Sirait, Agsu
Edi Santoso, I Nyoman Wibano, Suparlan, Adin Rukandi, Gerson Manurib.
KONGRES X
Berlangsung di Salatiga tahun 1989. Kepengurusan Presidium hasil Kongres
ini adalah: Kristiya Kartika (Ketua), Heri Wardono (Sekjen), Agsu Edi Santoso,
Hendro S. Yahman, Sunggul Sirait, Ananta Wahana, Jhon A. Purba, Silvester
Mbete, Hendrik Sepang.
KONGRES XI
Dilaksanakan tahun 1992 di Malang, hasilnya adalah sebagai berikut:
1.
Adanya format baru
hubungan antara kader GMNI yang tidak boleh lagi bersifat formal institusional,
tetapi diganti jadi bentuk hubungan personal fungional.
2.
Kepengurusan Presidium
adalah: Heri Wardono (Ketua), Samsul Hadi (Sekjen), Idham Samudra Bei, Teki
Priyanto, Yayat T. Sumitra, Rosani Projo, Yori Rawung, Herdiyanto, Frimansyah.
KONGRES XII
Diadakan di Denpasar tahun 1996. Hasilnya adalah:
1.
Perubahan pembukaan
Anggaran Dasar dengan memasukkan klausul “Sosialis Religius”, “Nasionalis Religius”, dan “Progresive Revolusioner”.
2.
Menolak calon tunggal
presiden RI, penghapusan program penataran P4, reformasi politik ekonomi RI.
3.
Kepengurusan Presidium
terdiri dari: Ayi Vivananda(Ketua), A. Baskara (Sekjen), Agus Sudjiatmiko,
Abidin Fikri, Arif Wibowo, IGN Alit Kelakan, Deddy Hermawan, Sahala PL Tobing,
Rudita Hartono, Hiranimus Abi, Yudi Ardiwilaga, Viktus Murin.
KONGRES XIII
Terjadi perpecahan dalam Kongres XIII. Sebagian ada yang menyelenggarakan
Kongres di Kupang pada Oktober 1999. Sebagian lagi menggelar Kongres Luar Biasa
(KLB) di Semarang.
Presidium hasil Kongres Kupang adalah: Bambang Romada, Viktus Murin, Arif
Fadilla, Aleidon Nainggolan, Haryanto Kiswo, Klementinus R. Sakri, Kristantyo
Wisnu Broto, Robby R F Repi, R.S. Hayadi, Renne Kembuan, Wahyuni Refi, Yusuf
Blegur, Yori Yapani.
Sementara itu Presidium hasil Kongres Luar Biasa di Semarang pada Februari
2001 adalah sebagai berikut: Sony T. Dana Paramita (Sekjen), Hatmadi, Sidik Dwi
Nugroho, Sholi Saputra, Endras Puji Yuwono, Purwanto, Susilo Eko Prayitno,
Tonisong Ginting, Donny Tri Istiqomah, Andre WP, Abdullah Sani, Bamabang
Nugroho, I Gede Budiatmika.
KONGRES XIV
Barisan hasil kongres Kupang meneruskan kongres XIV di Manado dengan hasil
kepengurusan Presidium sebagai berikut: Wahyuni Refi (Ketua), Donny Lumingas
(Sekjen), Achmad Suhawi, Marchelino Paiiama, Ade Reza Hariyadi, Hendrikus Ch
Ata Palla, Yos Dapa Bili, Hendri Alma Wijaya, Moch. Yasir Sani, Haryanto Kiswo,
Jan Prince Permata, Eddy Mujahidin, Ragil Khresnawati, Heard Runtuwene, Nyoman
Ray.
Sementara itu barisan hasil KLB Semarang meneruskan kongres XIV di Medan,
dengan hasil kepengurusan sebagai berikut: Sonny T. Dana Paramita (Sekjen),
Andri, Dwi Putro, Erwin Endaryanta, Fitroh Nurwijoyo Legowo, Mangasai Tua
Purba, Monang Tambunan, Alvian Yusuf Feoh, Abdul Hafid.
KONGRES XV (KONGRES
PERSATUAN)
Dilaksanakan pada tahun 2006 di Pangkal Pinang, Propinsi Kepulauan Bangka
Belitung, dengan penyatuan dua barisan yang ada di GMNI, hasilnya adalah
sebagai berikut:
1.
Penetapan AD/ART baru
GMNI
2.
Penetapan silabus
kaderisasi dan GBPP GMNI
3.
Hasil kepengurusan
Presidium dipimpin oleh Deddy Rahmadi sebagai Ketua dan Rendra Falentino
Simbolon sebagai Sekretaris Jenderal.
KONGRES XVI
Berlangsung di Wisma Kinasih Bogor pada Desember 2008, hasilnya adalah:
Penyempurnaan AD/ART dan GBPP GMNI, Bentuk pimpinan nasional adalah Presidium
dengan Ketua Rendra Falentino Simbolon dan Sekretaris Jenderal Cokro Wibowo
Sumarsono, Penegasan sikap politik sebagai berikut:
1.
Pernyataan untuk
kembali ke UUD 1945 yang asli
2.
Mendesak segera
dilaksanakannya Reforma Agraria
3.
Menolak hutang luar
negeri dalam bentuk apapun
4.
Cabut UU Badan Hukum
Pendidikan, UU Pornografi dan Pornoaksi serta UU Penanaman Modal
Nasionalisasi
sepenuhnya aset-aset yang menyangkut hajat hidup orang banyak sesuai dengan
amanat UUD 1945.Merdeka...
Comments
Post a Comment